Bisnis.com, JAKARTA – Karena beras merupakan bahan pangan pokok yang dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, bisnis agen beras bisa menjadi salah satu bisnis yang menguntungkan di Indonesia.
Adapun keuntungan dari bisnis agen beras adalah kebutuhan akan beras yang terus ada. Beras adalah bahan pangan pokok yang menjadi kebutuhan sebagian besar masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kebutuhan beras tidak akan pernah surut.
Bagi Anda yang berminat untuk membuka bisnis agen beras, berikut adalah tips memulai serta kemungkinan risiko yang bisa Anda pertimbangkan.
Tips memulai bisnis
Untuk memulai sebuah bisnis, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan, seperti:
1. Pahami cara pengelolaan usaha
Untuk memulai usaha agen beras, Anda harus memahami bagaimana cara mengelola usaha beras yang baik agar dapat meminimalisir risiko kerugian.
Pengelolaan usaha tersebut dapat mencakup jumlah stok beras, lama penyimpanan stok beras, cara menimbang beras yang tepat, dan lain-lain. Selain itu, Anda juga harus bisa menentukan kualitas dan jenis beras yang dijual.
Baca Juga
2. Menetapkan modal awal
Setiap usaha umumnya memerlukan modal awal untuk menjalankannya. Untuk memulai bisnis agen beras, kisaran modal awalnya terbilang relatif. Modal usaha ini biasanya mencakup bahan baku stok beras, biaya peralatan dan perlengkapan usaha, sewa tempat, biaya karyawan, dan lain-lain.
Perhitungan kisaran modal awal usaha penting dilakukan agar Anda bisa mendapat gambaran mengenai jumlah dana yang akan dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan usaha.
3. Menentukan mitra
Dalam menjalankan bisnis agen beras, menentukan mitra atau pemasok beras adalah hal yang sangat penting. Anda sebaiknya memilih distributor yang memiliki pasokan beras berkualitas.
Selain itu, agar proses pengiriman stok beras tidak terlalu lama, Anda bisa mencari distributor yang berada dekat dengan lokasi usaha Anda.
4. Tentukan jenis beras yang dijual
Kualitas dan jenis beras yang akan dijual tentunya memiliki peran penting dalam bisnis agen beras Anda. Pilihlah kualitas beras seperti kualitas standar, kualitas menengah, dan kualitas super.
Untuk jenis beras, Anda bisa menawarkan beberapa jenis, seperti beras pulen, beras putih, beras merah, beras hitam, dan lain-lain.
5. Menyiapkan tempat usaha
Hal yang tidak kalah penting untuk memulai sebuah bisnis adalah menentukan tempat usaha. Untuk menjalankan usaha beras ini, Anda bisa memilih tempat yang strategis, seperti dekat dengan keramaian, mudah diakses, dan gampang ditemukan.
Dilansir dari mekari, berikut estimasi dari modal menjadi agen bisnis
Mempersiapkan modal dan lokasi usaha
Bisnis berjualan beras bisa dilakukan secara grosir maupun eceran. Berikut ini adalah contoh perkiraan modal untuk usaha grosir.
1. Biaya Investasi
a. Belanja stok 100 karung beras Rp22 jutaan
Satu karung beras umumnya seberat 20 kg sampai 50 kilogram. Misalkan harga satu karung beras 20 kg sekitar Rp220.000, dengan asumsi harga beras Rp11.000 per kilogram. Apabila kamu menyetok 100 karung di toko grosir beras maka diperlukan biaya modal sebesar Rp22 juta.
b. Sewa lokasi usaha Rp10 jutaan
Lokasi merupakan salah satu hal yang menentukan keberhasilan usaha beras. Pastikan lokasi toko beras kamu berada di daerah yang strategis, mudah dijangkau dari berbagai arah dan mudah dilihat banyak orang, misalnya di pinggir jalan raya yang ramai oleh lalu lintas manusia, dekat perumahan warga yang padat, dan lain sebagainya. Namun jika rumah kamu berada di tempat strategis seperti itu, maka sangat bagus untuk buka usaha beras di depan rumah, sehingga menghemat pengeluaran untuk biaya sewa lokasi.
c. Belanja peralatan pendukung usaha beras Rp2 jutaan
Beli perlengkapan usaha seperti kursi, meja, literan, wadah beras, timbangan dan peralatan usaha lainnya.
Maka estimasi total biaya investasi usaha grosir beras sebesar Rp 16 juta.
2. Biaya Operasional
a. Upah karyawan
Untuk memudahkan usaha beras agar berjalan lancar, maka kamu bisa merekrut karyawan bagian angkut barang atau penjaga toko. Meskipun modal pokok dari modal usaha beras itu sedikit tentunya. Pastikan orang yang kamu rekrut adalah orang yang bekerja keras, jujur dan cekatan.
Mungkin kamu bisa mempekerjakan tetangga atau kerabat yang membutuhkan pekerjaan. Upah karyawan sekitar Rp2 juta per bulan, dengan asumsi karyawan hanya 1 orang.
• Biaya telepon, air dan listrik sekitar Rp500.000 per bulan
• Biaya transportasi dan biaya tak terduga sekitar Rp1 juta
Estimasi total biaya operasional usaha grosir beras sekitar Rp3,5 juta per bulan dari total modal usaha beras yang dimiliki.
Kemungkinan risiko
Dalam menjalankan bisnis agen beras, ada beberapa kemungkinan risiko yang perlu Anda pertimbangkan, seperti:
1. Fluktuasi harga beras
Beberapa faktor seperti cuaca, produksi, dan permintaan pasar dapat berpengaruh pada harga jual beras. Fluktuasi harga yang tinggi nantinya dapat merugikan perusahaan jika harga jual beras tidak bisa menutupi biaya produksi.
2. Cuaca
Hasil panen sangat dipengaruhi oleh cuaca. Cuaca yang tidak baik, seperti kekeringan atau banjir dapat berdampak pada hasil panen bahkan bisa menyebabkan kelangkaan bahan baku. Hal ini kemudian dapat memengaruhi produksi dan laba perusahaan.
3. Persaingan usaha
Tak dapat dipungkiri, banyaknya bisnis agen beras yang sudah ada membuar persaingan di industri beras sangat ketat. Namun, Anda bisa terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk yang Anda jual untuk bersaing dengan agen beras lainnya. (Kresensia Kinanti)
.jpg?w=300&h=221)
